Strategi Pendukung UMKM Agar Tidak Bergantung pada Bahan Baku Import
- Posted on 2023-06-25
- Edukasi
- By Agriqisthi
Selama ini, Indonesia telah menjadi eksportir terkemuka dalam mengirimkan hasil perkebunan mentah ke berbagai negara. Namun, sayangnya bahan mentah tersebut kembali lagi ke Indonesia setelah diolah menjadi barang jadi. Dalam rangka menciptakan nilai tambah yang lebih besar lagi bagi perekonomian nasional, Indonesia harus segera melakukan revitalisasi industri pengolahan.
Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan dukungan dan fasilitas untuk meningkatkan produktivitas UMKM agar dapat bersaing di pasar global. Dengan begitu, Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan bahan baku lokal yang berkelanjutan.
3 Strategi Konkret untuk Melakukan Revitalisasi Industri Pengolahan Agar Tidak Bergantung Pada Bahan Baku Import
1. Wapres memberikan arahan agar Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mempercepat terwujudnya sistem perdagangan internasional yang terbuka, adil, dan tertib. Selama ini, hambatan dan pembatasan dalam perdagangan telah memberikan dampak negatif bagi perekonomian nasional, dan saatnya untuk membebaskan diri dari ketergantungan pada produk impor.
2. Kedua, Wapres juga menambahkan bahwa dengan membangun dan melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti fasilitas produksi, distribusi, dan logistik, akan mempercepat peningkatan produktivitas dan aktivitas ekspor. Dengan cara ini, UMKM dapat lebih mandiri dalam memproduksi barang dengan bahan baku lokal dan meningkatkan daya saing produk dalam pasar global. Ini adalah langkah konkret yang harus dilakukan untuk memperkuat perekonomian Indonesia dan memastikan keberlanjutan bisnis UMKM di masa depan.
3. Terakhir, K. H. Ma’ruf Amin mengungkapkan pentingnya membentuk tata kelola niaga yang saling menguntungkan antara produsen dan konsumen, agar tercipta keseimbangan yang sehat dalam perekonomian. Salah satu tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan para petani dan pekebun yang menjadi bagian dari rantai pasok produksi.
Dampak Negatif Ketergantungan Terhadap Bahan Baku Import pada Perekonomian Nasional
Ketergantungan terhadap bahan baku import dapat memiliki dampak negatif pada perekonomian nasional. Antara lain:
1. Ketergantungan dengan Negara Produsen
Ketergantungan yang semakin tinggi dengan negara produsen. Hal ini terjadi ketika produk atau jasa yang dibutuhkan tidak bisa diproduksi di dalam negeri karena terkendala oleh kurangnya teknologi, modal, atau bahan baku. Seiring dengan meningkatnya ketergantungan, negara menjadi rentan terhadap perubahan harga dan kebijakan dari negara produsen, yang dapat berdampak buruk bagi perekonomian nasional secara keseluruhan.
2. Menghambat Pertumbuhan Industri Dalam Negeri
Ketergantungan terhadap bahan baku impor juga dapat menghambat pertumbuhan industri di dalam negeri. Hal ini terjadi karena masyarakat lebih memilih produk impor yang dianggap lebih berkualitas dan lebih mudah didapatkan. Kondisi ini membuat industri dalam negeri kesulitan untuk bersaing dan tumbuh. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi negara akan terhambat dan ketergantungan pada bahan baku impor semakin tinggi, mengancam kedaulatan ekonomi negara.
3. Berdampak Buruk pada SDM
Bahan baku impor yang terus-menerus dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri dapat berdampak buruk pada sumber daya alam dan manusia. Para pemilik usaha akan melakukan eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam dan manusia untuk memenuhi kebutuhan produksi dan meningkatkan keuntungan, tanpa memikirkan dampak buruknya terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Hal ini menjadi masalah serius yang harus diatasi untuk menjaga keberlangsungan lingkungan dan keadilan sosial di negara kita.
4. Persaingan Tidak Sehat
Sebagai contoh, pemerintah suatu negara dapat mencoba memenangkan persaingan dengan membuat kebijakan dumping atau memanipulasi tarif impor. Hal ini dapat merugikan negara-negara lain dan memicu perselisihan dagang antar negara. Selain itu, kebijakan seperti ini juga dapat membahayakan ekonomi domestik karena mempengaruhi harga barang lokal dan kestabilan pasar. Oleh karena itu, perlu ada langkah-langkah untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor dan mengembangkan industri dalam negeri agar dapat bersaing dengan produk asing tanpa merusak kestabilan pasar dan ekonomi nasional secara keseluruhan.
Langkah-Langkah untuk Meningkatkan Daya saing UMKM di Indonesia
Ada beberapa langkah konkret yang perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saing UMKM di Indonesia. Berikut adalah beberapa diantaranya:
1. Inovasi dan Produktivitas
Untuk meningkatkan produktivitas, pelaku UMKM perlu memperbaiki tingkat pendidikan dan keahlian manajerial. Pelaku UMKM juga harus berinovasi untuk menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan efisien.
2. Kemudahan Berusaha (Ease of Doing Business)
Pemerintah sudah memberikan kemudahan dalam pengurusan perizinan bagi UMKM serta pembebasan biaya. Pelaku UMKM juga dapat memanfaatkan fasilitas akses terhadap jasa konsultan pajak murah dan pembebasan pajak penghasilan selama 2 tahun pertama.
3. Akses Permodalan (Access to Finance)
Pemerintah menyediakan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong penyaluran kredit UMKM yang dijamin tanpa mempersyaratkan agunan tambahan dengan tingkat bunga disubsidi sebesar 12% per tahun. Selain itu, pelaku UMKM juga dapat memanfaatkan kredit ekspor dari LPEI.
4. Akses Pasar
Program yang mendukung pemasaran UMKM di pasar domestik dan promosi ekspor dengan orientasi pasar global harus didukung oleh pemerintah. Hal ini akan membantu pelaku UMKM memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing produknya.
5. Dukungan Infrastruktur
Pemerintah harus terus memperbaiki dan membangun infrastruktur baru yang dapat meningkatkan efisiensi produksi dan akses pasar bagi UMKM.
6. Siklus Bisnis
Krisis dalam finansial bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas serta keahlian para pelaku UMKM. Pada saat permintaan mulai naik, UMKM Indonesia harus sudah memiliki daya saing yang lebih baik untuk bisa bersaing dengan pelaku usaha dari negara lain. Dengan adanya langkah-langkah ini, pelaku UMKM di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan daya saing produknya di pasar global dan berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional.
Sumber :
https://www.setneg.go.id/baca/index/lepas_dari_ketergantungan_pada_produk_impor_revitalisasi_industri_pengolahan_harus_dipercepat https://www.fortuneidn.com/business/eko-wahyudi/dampak-positif-dan-negatif-perdagangan-internasional-bagi-suatu-negara?page=all https://www.bi.go.id/id/umkm/penelitian/Pages/Pemetaan-dan-Strategi-Peningkatan-Daya-Saing-UMKM-dalam-Menghadapi-Masyarakat-Ekonomi-ASEAN-(2015)-dan-Pasca-MEA-2025.aspx
0 Komentar