Kembangkan UMKM Kendaraan Listrik Tanah Air, Indonesia Kerjasama dengan Korea Selatan
- Posted on 2023-10-20
- Edukasi
- By Agriqisthi
Jakarta - Bekerjasama dengan Korea Selatan, pemerintah Indonesia berencana mengembangkan UMKM kendaraan listrik di Tanah Air. Selain sebagai upaya untuk menangani kasus polusi udara yang kian meningkat, langkah ini diambil untuk memajukan serta mensejahterakan penggerak UMKM kendaraan listrik Nusantara.
Sebagai penggerak utama, pemerintah bersama Perkumpulan Industri Kecil Menengah Komponen Otomotif Indonesia (PIKKO) dan Provinsi Busan atau Busan Economic Promotion Agency (BEPA) melakukan penelitian dan pengembangan mobil ramah lingkungan. Diharapkan kerjasama yang sukses juga semakin meningkatkan kemajuan perekonomian dua negara ini.
Dilansir dari Liputan6, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki turut hadir dalam acara Business Forum II Provinsi Busan/Korea Selatan dan Penandatanganan MoU tentang RnD Center EV antara PIKKO dengan BEPA terkait hibah program dari Provinsi Busan di Jakarta, Selasa 10 Oktober, 2023. Dirinya menyambut baik terjalinnya kerja sama terkait Research and Development (RnD) Technology Center Electric Vehicle (EV) tersebut.
Semoga komitmen BEPA yang menjadi organisasi Pemerintah non-profit di bawah naungan Pemerintah Daerah Provinsi Busan, sebagai bagian komersial di bawah naungan Kedutaan Besar Republik Korea bisa berkontribusi signifikan,” sambut Teten (13/10). “Terutama, dalam mendukung industri kendaraan listrik di Tanah Air.
Menteri Teten menilai Pemerintah Korea Selatan merupakan mitra strategis bagi Kementerian Koperasi dan UKM dalam pengembangan UKM di bidang industri otomotif. Dirinya juga optimis bahwa program ini akan sukses nantinya.
Kerja sama kita, baik secara bilateral maupun multilateral di tingkat nasional dan regional ASEAN, telah menghasilkan berbagai program pengembangan UKM, salah satunya melalui program BEPA ini," ujar Teten (13/10). “Korea Selatan, menjadi negara yang maju pesat dalam perkembangan teknologi. Sehingga, kerja sama yang terjalin akan menjadi motivasi bagi Indonesia untuk belajar dari Korea Selatan, bertumbuh bersama, dan go global.
Dikutip dari iNews.id, Indonesia sendiri secara bertahap sudah masuk ke industri otomotif, terutama mobil listrik. Menurut MenKopUKM, ada dua kebijakan dalam pengembangan industri nasional.
Pertama, hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Mineral (SDM), yakni Pemerintah Indonesia tak lagi mengekspor bahan mentah termasuk aluminum, nikel, serta lainnya. Pemerintah ingin semua bahan material diproduksi di Indonesia menjadi barang setengah jadi atau end product. Hilirisasi bukan hanya bahan mineral, tetapi juga hasil perkebunan dan pertanian, termasuk yang berbasis agrikultur.
Jadi, hilirisasi bukan hanya melibatkan usaha besar tetapi juga UMKM,” jelas Teten (13/10). “Karena itu, kemitraan Indonesia dan Korea Selatan sangat penting. Saya yakin ini mampu memperkuat pelaku UMKM agar bisa menjadi bagian dari rantai pasok industri besar dalam hal ini industri otomotif.
Kedua, soal substitusi impor belanja Pemerintah, dalam Undang-Undang (UU) Omnibus Law, sebanyak 40% anggaran belanja Kementerian/Lembaga (K/L) diperuntukkan UMKM, harus mengandung produk lokal dengan kandungan sebesar 40%-100%.
Ke depan juga secara bertahap akan mengganti bahan baku fosil ke mobil berbahan listrik. Tak bisa lagi Indonesia membeli mobil di luar Indonesia, tetapi harus dibuat di Indonesia,” ucap Teten (13/10). “Kita ingin kerja sama dengan Korea Selatan sama-sama maju bersama go global.
Dalam Realitarakyat.com, Teten juga mengungkapkan bahwa dalam dua kebijakan tersebut, Pemerintah ingin mendorong investasi asing masuk Indonesia, berproduksi di dalam negeri, dan membeli produk yang dibuat di dalam negeri. Berdasarkan data, perkembangan industri otomotif nasional terus meningkat secara signifikan berkat adanya investasi asing.
Pada 2022 industri otomotif tumbuh sebesar 18% dari tahun 2021 dan diharapkan semakin meningkat dengan adanya kerjasama ini. Apalagi jika Indonesia memiliki 4,4 juta unit usaha yang mayoritas atau 99,7% merupakan sektor industri. Di sisi lain, President of Busan Economic Promotion Agency (BEPA) Yang-hyun Jin mengatakan Indonesia sangat potensial di Asia untuk menjadi negara maju. Ini membuat kerja sama mudah mencapai kesepakatan, terutama dalam industri kendaraan listrik.
Saya berharap kerja sama internasional antara Busan dan Indonesia dalam industri komponen listrik tak hanya sekali ini saja,” ucap Hyun Jin (13/10). “Tetapi juga menghasilkan langkah konkret lainnya yang berkelanjutan.
Sumber :
https://www.inews.id/otomotif/niaga/gandeng-korea-selatan-ukm-indonesia-kerja-sama-bangun-industri-kendaraan-listrik https://realitarakyat.com/2023/10/indonesia-dan-korsel-kerja-sama-kembangkan-industri-kendaraan-listrik/ https://www.liputan6.com/otomotif/read/5422120/indonesia-gandeng-korea-selatan-kembangkan-kendaraan-listrik-untuk-majukan-umkm-otomotif?page=3
0 Komentar