Fluktuasi Harga Pangan Dan Pengaruhnya Terhadap Inflasi Di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan pada berbagai sektor, termasuk sektor pertanian. Salah satu dampak yang dirasakan adalah fluktuasi harga bahan pangan yang dapat memicu inflasi.

Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa yang banyak dikonsumsi masyarakat secara agregat. Inflasi yang tidak stabil akan berdampak terhadap perekonomian suatu daerah. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan intervensi dan kontrol terhadap komoditas pangan strategis untuk stabilitas pangan selama pandemi COVID-19. Salah satu sektor yang berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan terutama saat pandemi COVID-19 adalah sektor pertanian. Namun, sejak diterapkannya Pembatasan Sosial Bertaraf Besar (PSBB) yang menghalangi jalur distribusi hasil pertanian, harga barang atau keperluan pangan jadi benar-benar naik-turun hingga bisa menimbulkan inflasi yang berpengaruh pada keadaan ekonomi. Kelangkaan sumber daya akan memicu peningkatan harga dan umumnya menyebabkan peningkatan dalam tingkat inflasi. Salah satu penyumbang inflasi di Kota Padang, Sumatera Barat, berasal dari sub kelompok makanan dan atau bahan makanan. Dalam subkelompok ini, variabel yang mendominasi laju inflasi adalah harga bahan pangan. Hasil studi menunjukkan bahwa harga kelompok bahan makanan dengan bobot pembentuk inflasi tertinggi di Sumatera Barat. Permasalahan utama yang dihadapi terkait pola distribusi pasokan serta dukungan infrastruktur yang terbatas. Salah satu kelompok bahan makanan yang berkontribusi yaitu fluktuasi harga komoditas pangan.Penelitian yang dilakukan oleh Mega Amelia Putri, Roni Afrizal, Arnayulis, dan Alfikri bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan harga bahan pangan di Kota Padang dan menganalisis pengaruh gejolak harga bahan pangan terhadap inflasi di Kota Padang. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan vector autoregressive (VAR/VECM) menggunakan data time series periode Januari 2018 hingga Desember 2021. Variabel yang digunakan adalah harga beras, cabai merah, minyak goreng, telur ayam ras, daging ayam ras, dan gula pasir yang akan dianalisis pengaruhnya terhadap inflasi di Kota Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi harga bahan pangan memperlihatkan kecenderungan berfluktuatif. Dalam jangka pendek terjadi kointegrasi antar variabel. Dalam jangka panjang, harga beras, cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam berpengaruh signifikan terhadap inflasi di Kota Padang. Hasil proyeksi 24 tahun ke depan menunjukkan kontribusi varians terbesar didominasi oleh variabel inflasi itu sendiri. Komoditas pangan strategis yang paling dominan dalam menjelaskan keragaman inflasi Kota Padang yaitu cabai merah dan urutan selanjutnya yaitu beras. Sisanya dijelaskan oleh variabel harga komoditas lainnya. Kontribusi harga bahan pangan yang teridentifikasi berdampak terhadap inflasi Kota Padang, hendaknya menjadi fokus perhatian pemerintah daerah dalam menetapkan regulasi perdagangan kedepannya. Salah satu cara untuk mengatasi fluktuasi harga bahan pangan adalah dengan menerapkan sistem pertanian terpadu. Sistem pertanian terpadu adalah sistem pertanian yang mengintegrasikan berbagai komponen pertanian seperti tanaman, ternak, dan perikanan dalam satu sistem yang terpadu. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani, serta mengurangi fluktuasi harga bahan pangan. Penerapan sistem pertanian terpadu dapat dilakukan dengan cara memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani dalam mengelola lahan pertanian secara terpadu. Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan bantuan modal dan peralatan pertanian yang dibutuhkan oleh petani. Dengan menerapkan sistem pertanian terpadu, petani dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan ternak, serta mengurangi biaya produksi. Hal ini dapat mengurangi fluktuasi harga bahan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

[1] https://smesta.kemenkopukm.go.id/bantuan-untuk-umkm-dari-pemerintah/ [1] https://pintarpeluang.com/mitra-umkm-indomaret/

0 Komentar

Berikan pendapat anda kepada kami

You May Also Like